Senin, 31 Oktober 2022
Beredar video di media sosial yang mengklaim tentang menggerakkan jari tangan dapat mendeteksi penyakit stroke.
Video itu berisi tata cara mendeteksi stroke dengan jari tangan. Masyarakat diminta untuk menempelkan jari tengah dan telunjuk. Kemudian menempelkan jari manis dan ibu jari, setelah itu menggerakkan jari kelingking.
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dilansir kompas.com, Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi mengatakan, cara cek risiko stroke menggunakan jari tersebut kurang tepat untuk dilakukan. Sebab, kedua hal itu tidak saling berhubungan.
Alih-alih menggunakan jari, dr Bambang mengatakan bahwa ada 2 hal yang bisa digunakan untuk memastikan apakah seseorang itu berpotensi terkena stroke atau tidak. Adapun risiko stroke yang tidak bisa dikendalikan itu di antaranya usia, jenis kelamin, dan ras. Sementara risiko stroke yang bisa dikendalikan yaitu sederet penyakit yang memicu terjadinya stoke, seperti hipertensi, diabetes melitus, dyslioidemi, asam urat, gaya hidup, dan sebagainya.
KESIMPULAN : Klaim menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke ternyata tidak benar. Faktanya, kedua hal tersebut tidak ada hubungannya.
Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.
RUJUKAN : https://bit.ly/3FvM9Nb, https://bit.ly/3TT5DzG, https://bit.ly/3TOP3kw